Tsingshan Holdings bahkan menjadi salah satu perusahaan yang menduduki peringkat ke-279 dalam Fortune Global 500 pada 2021.
Mengutip website Kementerian Perindustrian, Kawasan Industri Morowali telah menghasilkan sejumlah produk tambang seperti stainless steel hingga 3 juta ton, 2 juta ton nickel pig iron (NPI), dan 3,5 juta ton carbon steel per tahun.
Produk stainless steel sebesar 3 juta ton tersebut berasal PT Indonesia Guang Ching Nickel and Stainless Steel Industry (GCNS) 1 juta ton, PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) 1 juta ton dan PT Sulawesi Mining Investment (SMI) produksi 1 juta ton. Ketiganya merupakan bagian dari Tsingshan Group.
Di Kawasan Industri Morowali, Tsingshan dan Bintang Delapan Group dikabarkan menanamkan modal sekitar USD6 miliar.
Dari investasi di Morowali ini, Indonesia menjadi salah satu produsen stainless steel yang diperhitungkan di pasar global. Bahkan, produk baja nirkarat Indonesia yang diekspor ke China dinilai menjadi salah satu saingan utama produk dalam negeri Negeri Tirai Bambu tersebut.
(RNA)