Prancis, Italia, Polandia, dan 12 negara Uni Eropa lainnya, pada pekan lalu mendesak Komisi untuk mengusulkan batas harga yang lebih luas pada semua transaksi grosir. Jerman, pembeli gas terbesar Eropa, dan Belanda termasuk di antara yang menentang.
Belgia juga memperingatkan tindakan seperti itu akan menimbulkan risiko bagi keamanan energi Eropa dan mengganggu aliran gas antara negara-negara Uni Eropa.
Krisis gas di Eropa merupakan dampak dari Rusia yang memangkas pengiriman gas ke Eropa sejak invasinya ke Ukraina. Tindakan tersebut diambil Rusia menyusul sanksi Barat yang diberlakukan sebagai tanggapan atas invasi tersebut.
Sejak itu, UE menyetujui pungutan darurat dari keuntungan perusahaan energi hingga pemotongan permintaan gas selama krisis pasokan. Tetapi dengan harga gas yang masih tinggi, banyak negara Uni Eropa mengatakan langkah-langkah itu tidak cukup efektif. (NIA)
Penulis: Alyssa Nazira