Pada 22 Maret, wakil perdana menteri Sun Chunlan, menurut kantor berita Xinhua, meminta departemen dan daerah untuk meningkatkan organisasi dan koordinasi. "Pidato Sun juga menandai pergeseran strategi Beijing dari mengekspor vaksin besar-besaran ke banyak negara jadi memprioritaskan vaksin untuk negara sendiri," kata Huang.
2. Gandeng tokoh masyarakat
Setelah menghentikan ekspor vaksin Covid-19, China mendirikan pusat vaksinasi di seluruh negeri, termasuk di rumah sakit, lingkungan, dan di pasar elektronik. Pemerintah China juga menggandeng influencer seperti pebasket hingga girlband untuk menyosialisasikan pentingnya vaksinasi dan ajakan untuk divaksin.
"Anggota partai komunis dan karyawan di perusahaan milik negara didesak untuk patuh melakukan vaksinasi Covid-19 juga," tambah laporan tersebut.
Negara China juga mengandalkan popularitas Dokter Zhang Wenhong, ahli penyakit menular yang dianggap sebagai dr Fauci-nya China. untuk muncul di televisi memeringatkan bahaya berpuas diri.
3. Beri uang
Upaya lain yang dilakukan China adalah memberi rakyatnya duit jika mau divaksin. Tindakan ini dilakukan oleh pemerintah Shanghai bahwa sesiapa pun yang mau divaksin, diberikan uang 300 yuan atau sekitar Rp670 ribu. Sementara itu, ada juga wilayah yang memberikan susu, telur, dan sabun cuci buat masyarakat yang mau divaksin.