Sehingga diskusi melalui Global Islamic Finance Summit yang digelar BSI ini akan mendengar kebutuhan para pelaku usaha. BSI akan mencermati struktur proyek green finance seperti smelter, pabrik baterai kendaraan listrik, dan refining nikel.
"Seperti apa strukturnya, apakah sesuai dengan model, fundingnya ada atau tidak. Yang penting adalah funding-nya ada dan tenor yang sesuai, misalnya 7 tahun atau bahkan 12 tahun,” ungkap Tiko.
Tiko menegaskan pihaknya ingin sosialisasi struktur syariah sebagai paling tepat untuk pembiayaan infrastruktur jangka panjang terutama BUMN misal jalan tol, kereta api, pembangkit listrik cocok dibiayai oleh bank syariah.
"Memang di Indonesia masih banyak yang belum memahami struktur seperti apa yang bisa tepat sasaran sesuai jenis asetnya dan comply dengan syariah base-nya,” pungkas Tiko.
(FRI)