IDXChannel - Induk perusahaan TikTok, ByteDance membukukan laba kotor sebesar 19 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp274 triliun sepanjang 2020. Angka itu naik 93 persen dibanding tahun sebelumnya.
Mengutip CNBC Internasional, naiknya laba kotor seiring dengan melonjaknya pendapatan perusahaan. Berdasarkan informasi dari sumber yang menghadiri pertemuan itu, pendapatan perusahaan melonjak 111 persen menjadi 34,3 miliar dolar AS atau Rp494,5 triliun.
ByteDance memiliki 1,9 miliar pengguna aktif bulanan pada akhir tahun lalu di semua platformnya, termasuk TikTok, Douyin, dan aplikasi agregasi berita Toutiao.
Perusahaan mencatat kerugian operasi tahun lalu sebesar 2,1 miliar dolar AS. Sementara pada tahun sebelumnya mencatat laba operasi sebesar 684 juta dolar AS. Sumber mengatakan, kerugian tersebut disebabkan biaya kompensasi berbasis saham untuk pemagang saham.
Perusahaan internet China ini berhasil meraih kesuksesan secara global lewat TikTok. Iklan merupakan bagian penting dari pendapatan ByteDance di platformnya, tetapi mereka mulai melirik area baru seperti game dan berani bersaing dengan beberapa raksasa teknologi China seperti Tencent.