“Beberapa tahun lalu ada seorang yang ditangkap polisi karena menipu banyak sekali orang yang dijanjikan bisa mengikuti ibadah umrah dengan harga yang sangat murah. Di mana, rumah orang tersebut sangat mewah bak istana. Bahkan dalam promosi bersama pasangannya pergi ke Paris, Italia, dan lain sebagainya memamerkan barang mewah,” jelas Prof Rhenald.
Lanjutnya, flexing yang digunakan dalam cara marketing tersebut bertujuan membangun kepercayaan kepada customer.
“Dari situ belakangan kita baru tau ternyata kekayaannya atau cara flexing itu adalah cara marketing untuk membangun kepercayaan dan menunjukkan kepada customer,” tandasnya. (TIA)