Misalnya ketika Anda melakukan kesalahan, yang terjadi selanjutnya adalah menyalahkan diri sendiri. Tanpa sadar Anda lantas menghukum sendiri dengan membatin “Iya, memang saya bodoh dan tidak becus. Pantas saja salah bertindak,”
Jika hal ini terjadi, Anda dapat melawannya dengan afirmasi positif seperti “Tidak apa-apa. Manusia tidak mungkin tidak pernah salah melangkah. Kegagalan kemarin bisa saya pelajari. Saya masih bisa mencoba lagi sampai berhasil,”
Mengutip Gramedia (24/1), Steele (1998) mengungkapkan bahwa terdapat studi yang menyimpulkan bahwa manusia bisa mempertahankan integrias diri (harga diri) dengan melontarkan kalimat-kalimat positif ke dirinya sendiri.
Apa saja afirmasi positif untuk diri sendiri yang bermanfaat? Berikut ini beberapa contohnya:
- “Saya bisa, saya kuat,”
- “Tidak apa memulai dari hal-hal kecil, yang terpenting adalah memulai, lalu konsisten,”
- “Saya mampu mencapai target ini,”
- “Saya bisa bangkit dari masalah ini,”
- “Wajar saya bersedih, perasaan sedih ini akan berlalu,”
- “Saya bisa mengerjakan ini, saya pasti bisa,”
- “Tidak masalah memulai dari yang gampang. Ayo, lanjutkan,”
- “Saya bisa menjadi versi terbaik dari diri saya sendiri,”
- “Di balik kegagalan, pasti ada yang bisa saya ambil sebagai pelajaran,”
- “Saya berhak untuk peduli pada diri sendiri,”
- “Saya pantas untuk disayangi, dihargai, dan dicintai,”
- “Saya tidak akan pernah tahu apa hasilnya jika tidak pernah mencoba,”
- “Saya bisa mempelajari ini, tidak apa pelan-pelan, yang penting mulai belajar,”
- “Ada hal yang bisa saya syukuri dalam hidup ini,”
- “Saya sudah melakukan yang terbaik, berusaha sekuat tenaga. Bagaimana hasilnya adalah di luar kapasitas saya,”
- “Saya tidak bisa mengontrol hal-hal di luar kendali saya. Tidak apa-apa,”
- “Saya menerima dan menyayangi diri saya sepenuhnya,”
Kalimat-kalimat di atas adalah beberapa contoh afirmasi positif yang bisa dipraktikkan dalam keseharian. Namun perlu diingat, afirmasi positif harus dilakukan sesuai dengan keadaan dan masalah yang dihadapi.