Lantaran laris manis, pihak Kopi Aroma membatasi jumlah pembelian. Setiap pembeli hanya boleh maksimal membeli total 3 kilogram kopi setiap datang. Di samping agar pembeli lain kebagian, pembelian kopi dalam jumlah banyak bisa membuat masa penyimpanan di tingkat konsumen jadi lebih lama sehingga mutu kopi dikhawatirkan menurun.
Foto: Fitri Rachmawati/ MNC Media
Untuk harga, per September 2022, jenis mokka arabika dibanderol Rp80.000 per 500 gram dan jenis robusta Rp55.000 per 500 gram. Tersedia juga kemasan 250 gram.
Kiat apalagi yang membuat Kopi Aroma tetap eksis hingga kini? “Kami menyeimbangkan semua aspek. Tujuh M: Man, Machine, Material, Method, Money, Market dan Minute. Kalau tak seimbang, misalnya market diperbesar tapi mutu dikurangi, tentu tidak baik untuk kelangsungan usaha,” jawab Widya.
Kiat lainnya adalah menjaga rantai pasokan mulai bahan baku hingga barang jadi. “Supaya usaha kita langgeng, penuh berkah,” katanya. Petani dapat untung, pegawai sejahtera, konsumen sehat. Harga kopi murah meriah namun kualitas tetap super.
Salah satu pembeli kopi Aroma, Dhani, 45 tahun, mengaku sebagai pelanggan setia. Dia dan ayahnya sama-sama penggemar Kopi Aroma. “Saya tahu dan suka kopi ini dari ayah saya. Sesuai namanya, belum diseduh saja wanginya sudah semerbak,” ujar Dhani yang hari itu membeli 2 kg kopi jenis robusta.
Hal senada disampaikan oleh Haris, 38 tahun, karyawan swasta. “Hari ini saya membeli jenis mokka arabika. Saya suka karena tidak terlalu pahit dan kadar kafeinnya rendah,” ungkapnya. Haris datang tengah hari agar tidak kehabisan. Meski Toko Kopi Aroma buka pukul 08.00-16.30 WIB, biasanya stok kopi sudah terjual habis menjelang pukul 15.00 WIB.
Hari Senin pagi dikenal sebagai waktu terjadinya antrean panjang pembeli lantaran Toko Kopi Aroma tutup pada hari Minggu dan tanggal merah. Banyak konsumen datang membeli untuk “mengamankan” persediaan Kopi Aroma mereka yang sempat menipis di akhir pekan.