Causewaybay menjadi lokasi favorit para TKI di Hong Kong untuk berbelanja dan mengirimkan uang ke tempat asalnya. Seringkali BMI menjadi tempat yang direkomendasikan karena harga yang ditawarkan jauh lebih rendah daripada jasa pengiriman uang melalui bank biasa. Hal ini yang turut menarik perhatian dan kepercayaan para investor kepada Chandra.
Hingga saat ini, Chandra tetap menjadi pribadi yang teguh dan beretos kerja tinggi. Masih banyak lini bisnis yang ia kembangkan, seperti biro perjalanan, money changer, pengiriman uang, restoran, dan juga balai latihan kerja, seperti restoran Kampoeng Indonesia dan Chandra Remitence. Namun, hantaman pandemi pun sempat memukul bisnis-bisnis yang ada di Hong Kong sejak penerapan lockdown.
"Ketika awal menghadapi pandemi Covid-19, awalnya saya tidak terasa. Yang terasa sekali itu ketika Hong Kong lockdown, saya sudah beranggapan bahwa usaha saya selesai, namun, saya tidak menyerah," ungkapnya.
Chandra mengatakan bahwa inti dari pada hidup, adalah manusia ketika menghadapi tantangan, tidak boleh menyerah. Sebab, jika menyerah, bagaimana manusia bisa tahu jika Tuhan menolong hidupnya.
"Di sini, saya belajar dari pengalaman hidup ketika lockdown, saya sudah panggil semua karyawan terkait usaha yang sulit akibat lockdown. Tapi, saya selalu tekankan tidak boleh menyerah, usaha saya tetap berjalan sekarang, meski omzet sempat menurun. Saya sampai sekarang beranggapan usaha saya masih untung, belum rugi," pungkasnya.