4. Tahu Cara Stop Loss
Stop loss dapat dipertimbangkan bagi investor yang terlanjur memiliki saham-saham berkapitalisasi kecil. Stop loss adalah strategi untuk membatasi kerugian lebih lanjut, biasanya diterapkan ketika harga saham menunjukkan tren penurunan drastis.
Sebenarnya Investor juga punya pilihan untuk mempertahankan kepemilikannya, tetapi pemulihan harga saham berkapitalisasi kecil mungkin akan lebih lama dibanding saham-saham blue chip. Dalam hal ini, pengelolaan money management di luar modal investasi sangatlah diperlukan.
Dengan memiliki dana likuid siap pakai untuk memenuhi kebutuhan, investor tidak perlu menjual sahamnya yang sedang turun karena alasan butuh uang, dan baru menjualnya ketika harga saham menunjukkan perbaikan untuk mengurangi nilai kerugian.
5. Cash is the King
Investor seringkali mendengar slogan ‘Cash is the King’, meskipun investor memiliki portofolio yang mentereng, investor tetap dianjurkan untuk selalu memiliki dana likuid agar cash flow tidak terganggu saat pasar bergejolak.
Dalam hal ini, keberadaan penghasilan tetap dan dana siap pakai akan sangat membantu. Sehingga investor tidak harus terpaksa melepas kepemilikan sahamnya yang tengah turun untuk memenuhi kebutuhan harian. Selain itu, dana likuid juga dapat digunakan untuk menambah kepemilikan di harga diskon.