3. Pernah Ada 3 Bursa Efek di Indonesia
Sebelum akhirnya dilebur menjadi satu, Indonesia pernah punya tiga pasar modal. Yakni Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek Surabaya, dan Bursa Efek Semarang. Dua pasar modal terakhir dibuka pada 1925, setelah penutupannya yang pertama karena perang dunia I.
Namun Bursa Efek Surabaya dan Semarang terpaksa ditutup karena perang dunia II kian memburuk dan berdampak pada perdagangan efek. Seluruh bursa efek akhirnya dilebur menjadi Bursa Efek Indonesia pada 2007.
4. Mulai Otomatisasi Sejak 1995
Saat ini, investor dapat membeli saham begitu mudah seperti membeli barang di e-commerce berkat teknologi mutakhir. Dulu, transaksi di pasar modal Indonesia dilakukan secara manual, yakni lewat telepon melalui perantara atau broker.
Bursa Efek Jakarta meluncurkan sistem otomatisasi untuk transaksi pasar modal pertama kali pada 22 Mei 1995 dengan sistem komputer bernama JATS, atau Jakarta Automated Trading Systems.
5. BEI Punya 32 Indeks Saham
Seiring waktu berlalu, pasar modal Indonesia berkembang. Dengan jumlah saham tercatat yang mencapai ratusan, BEI mulai membuat indeks-indeks saham untuk mempermudah klasifikasi dan pengukuran kinerja saham berdasarkan kategori.