Di sisi lain, kilang-kilang China meningkatkan produksi dengan berakhirnya perbaikan pemeliharaan dan penerimaan kuota ekspor bahan bakar yang lebih tinggi untuk mengangkat ekspor barang merosot.
Ada juga permintaan global yang kuat untuk diesel yang mendorong pengelola kilang di seluruh wilayah untuk menambah produksi, kata Matt Smith, analis di perusahaan data Kpler.
"Dengan kilang Asia yang akan meningkatkan operasi penyulingan, dengan kuota ekspor produk China yang cukup besar, dan dengan produsen inti OPEC yang kembali pada output, permintaan minyak mentah AS kuat," katanya dilansir dari Reuters, Jumat (4/11/2022).
Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya pada bulan ini mulai memangkas produksi sebesar 2 juta barel per hari di tengah kekhawatiran permintaan yang lebih rendah akibat perlambatan ekonomi.
Produksi minyak AS mencapai 11,98 juta barel per hari pada Agustus, bulan terakhir dari angka resmi, karena produsen meningkatkan aktivitas setelah pengurangan produksi selama pandemi.
"Meskipun biaya pengiriman meningkat, minyak mentah AS masih ekonomis untuk pembeli Asia, dan minat beli akan tetap ada selama jendela arbitrase masih terbuka," kata seorang pedagang.
(FRI)