Berdasarkan data Protelindo kini menjadi pengendali saham dengan kepemilikan 99,96%, dibandingkan jumlah saham yang diakuisisi 94,03%. Penambahan saham tersebut terjadi setelah Protelindo menggelar tender offer saham publik SUPR sepanjang 2-31 Desember 2021. Tender offer tersebut menjadikan kepemilikan saham publik turun menjadi 480.044 saham (0,04%) atau jauh dari ketentuan free float saham emiten publik di BEI.
Hingga September 2021, Solusi Tunas Pratama membukukan kenaikan pendapatan menjadi Rp 1,55 triliun, dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak Rp 1,43 triliun. Meski demikian, perseroan mencatat rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp 548,48 miliar, dibandingkan laba bersih periode sama tahun sebelumnya Rp125,66 miliar.
(NDA)