IDXChannel - Sentimen kenaikan harga batu bara membuat harga saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) membara. Dalam sepekan, emiten Boy Thohir itu berkinerja cukup positif sebesar 4,50%, ditutup tumbuh 0,25% di Rp3.950.
Technical Analyst PT Kanaka Hita Solvera, William Wibowo mengatakan ADRO berpotensi melanjutkan kenaikan kembali setelah sempat bergerak relatif volatile di sesi terakhir.
"Selama ADRO tidak breakout support di Rp3.750, masih ada peluang kenaikan kembali," kata William dalam Session Closing IDX Channel akhir pekan ini, dikutip Minggu (11/9/2022).
Secara fundamental, ADRO mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang cukup signifikan, sebesar 613,47% year on year (yoy) mencapai USD1,21 miliar di semester I/2022.
Nilai tersebut setara Rp18 triliun (asumsi kurs akhir periode Rp14.848). Ini jauh berbeda dibandingkan pada periode sama tahun 2021, saat ADRO mencetak laba senilai USD169,96 juta.
Kenaikan ini tak terlepas dari lonjakan pendapatan usaha ADRO yang melejit 126,60% yoy sebesar USD3,54 miliar atau setara Rp52,58 triliun. Sementara pada semester pertama tahun lalu, perseroan memperoleh pendapatan USD1,56 miliar.
Ekspor batu bara kepada pihak ketiga menjadi tulang punggung pendapatan ADRO di paruh pertama tahun 2022, yang menyerap sebanyak USD3,06 miliar. Adapun penjualan domestik mencapai USD384,97 juta. Sedangkan jasa pertambangan dan sewa sepenuhnya diserap oleh pasar lokal yang mencapai total USD56,79 juta.
Apabila pada perdagangan awal pekan depan ADRO menguat, William meminta investor agar dapat melakukan manajemen risiko dengan membaca area resisten terdekat di Rp4.160.
"ADRO masih berpeluang naik kembali mengingat sejak awal Agustus lalu harganya menyentuh level Rp4.150," tandasnya.
(DES)