sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ditinggal Standard Chartered dan DBS, Adaro Energy (ADRO) Harus Putar Otak Cari Pendanaan

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
08/09/2022 13:07 WIB
Setelah Standard Chartered, kini DBS Bank akan mengurangi eksposur modal bagi emiten emas hitam milik Garibaldi 'Boy' Thohir tersebut.
Ditinggal Standard Chartered dan DBS, Adaro Energy (ADRO) Harus Putar Otak Cari Pendanaan. Foto: MNC Media.
Ditinggal Standard Chartered dan DBS, Adaro Energy (ADRO) Harus Putar Otak Cari Pendanaan. Foto: MNC Media.

IDXChannel - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) harus memutar otak dalam mencari pendanaan. Pasalnya, Sejumlah bank multinasional mulai menghentikan pendanaan proyek-proyek batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO). Setelah Standard Chartered, kini DBS Bank akan mengurangi eksposur modal bagi emiten emas hitam milik Garibaldi 'Boy' Thohir tersebut.

Tak main-main, DBS menegaskan akan memangkas pendanaan cukup signifikan pada akhir 2022.

"Kami tidak berniat memperbarui pendanaan apabila bisnis tersebut masih didominasi batu bara," ujar juru bicara DBS Bank, dilansir Strait Times, Kamis (8/9/2022).

Senior Investment Information PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Martha Christina meyakini perusahaan-perusahaan tambang batu bara di tanah air seperti Adaro akan mencari cara agar pendanaan tetap berjalan, yaitu dengan peralihan bisnis, meskipun langkah tersebut tak secepat membalikkan telapak tangan.

"Tentu akan menuju ke sana (peralihan bisnis), cuma butuh waktu beberapa puluh tahun ke depan, sampai beberapa bank menghentikan pendanaan seluruhnya ke perusahaan-perusahaan itu," kata Martha dalam acara Mirae Asset Media Day di Jakarta, Kamis (8/9/2022).

Selain itu, perusahaan pastinya telah menyadari bahwa suatu saat nanti bisnis batu bara akan redup seiring transformasi ke energi yang ramah lingkungan.

"Mereka tentu mulai melakukan diversifikasi bisnis, mereka sadar bahwa tidak bisa mengandalkan batu bara sebagai satu-satunya bisnis, seperti Adaro, Indika, dan sebagainya," imbuh Martha.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement