sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

‘Adu Kuat’ Saham Ritel Jelang Ramadan, Grup MAP hingga RALS

Market news editor Melati Kristina - Riset
08/03/2023 17:38 WIB
Menjelang bulan ramadan hingga lebaran, sejumlah pemain ritel dari Grup MAP (MAPI-MAPA) hingga Ramayana (RALS) dan Matahari (LPPF) memiliki potensi cuan.
‘Adu Kuat’ Saham Ritel Jelang Ramadan, Grup MAP hingga RALS. (Foto: MNC Media)
‘Adu Kuat’ Saham Ritel Jelang Ramadan, Grup MAP hingga RALS. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Momentum bulan Ramadan hingga lebaran tentunya menjadi potensi cuan bagi saham pemain di sektor ritel.

Emiten yang dimaksud di antaranya PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS).

Di bulan Ramadan hingga lebaran mendatang, emiten ritel punya potensi cuan yang ditopang oleh meningkatnya kinerja penjualan eceran terutama sandang secara historis.

Menurut hasil survei penjualan eceran yang dipublikasikan BI, kinerja penjualan eceran meningkat pada April 2022, yang merupakan bulan Ramadan. BI melaporkan, indeks penjualan riil atau IPR pada April 2022 mencapai 239,2 atau bertumbuh 16,5 persen secara bulanan.

Angka tersebut juga meningkat secara signifikan dibanding bulan Maret 2022 yang pertumbuhan perbulannya hanya sebesar 2,6 persen.

“Peningkatan tersebut didorong oleh kenaikan aktivitas ekonomi masyarakat pada periode Ramadan dan menjelang Idul Fitri,” tulis laporan tersebut.

Selain itu, survei tersebut juga melaporkan peningkatan signifikan terjadi pada sebagian kelompok, termasuk kategori sandang. Adapun, IPR kategori sandang pada April 2022 naik menjadi 101,9 dari 74,4 pada Maret 2022.

Peluang tersebut tentunya dimanfaatkan oleh pemain sektor ritel, salah satunya yaitu LPPF.

Menurut riset BRI Danareksa dengan judul “Matahari Department Store: Revamping the Business with Better Margins” yang dirilis pada Kamis (2/3), LPPF berencana membuka 7 gerai baru menjelang lebaran untuk menjaring permintaan yang kuat pada momentum ini.

“LPPF berencana membuka 12 hingga 15 gerai baru di tahun ini dengan lebih dari setengahnya akan dibuka menjelang lebaran pada April 2023,” tulis BRI Danareksa dalam risetnya.

BRI Danareksa juga menyebutkan, sebagian besar gerai tersebut berlokasi di luar Jakarta, seperti Cikarang, Semarang, Bali, dan Balikpapan.

BRI Danareksa berpendapat, strategi tersebut sangat tepat karena secara historis, LPPF konsisten membukukan pendapatan yang menguat menjelang lebaran yang jatuh pada kuartal II.

Sementara, UOB KayHian dalam risetnya berjudul “Regional Morning Notes” yang dirilis pada Rabu (1/3) mengatakan, LPPF akan membuka gerainya di Uptown Mall BSB City Hall, Sleman City Hall, Discovery Mall di Bali, hingga Plaza Balikpapan. 

“Kami percaya, bahwa tiga gerai yang telah dibuka pada Desember tahun lalu juga dapat mendukung potensi penjualan yang positif pada lebaran 2023,” tulis riset tersebut.

Valuasi hingga Fundamental Tokcer

Selain memiliki potensi selama bulan Ramadan hingga lebaran, ditilik dari fundamental emiten, pemain ritel di atas mencatatkan kinerja keuangan yang moncer selama 9 bulan 2022.

MAPA misalnya, yang mencatatkan kenaikan laba bersih hingga 57.766,16 persen menjadi Rp805,50 miliar pada 9 bulan 2022 ditopang oleh pelonggaran  mobilitas masyarakat pasca pandemi.

Sementara, pendapatan bersih perusahaan juga naik hingga 79,56 persen menjadi Rp6,82 triliun pada periode ini.

Bernasib sama, induk emiten ini, MAPI juga mencatatkan kenaikan pendapatan bersih hingga 55,80 persen menjadi Rp18,82 triliun pada 9 bulan 2022.

Bahkan, MAPI turut berhasil membalik rugi menjadi laba bersih di periode ini. Melansir laporan keuangan emiten, MAPI membukukan laba bersih hingga Rp1,50 triliun di 9 bulan 2022.

Selain emiten Grup MAP, dua emiten lainnya, yakni RALS dan LPFF juga mencatatkan kinerja keuangan tokcer selama 9 bulan 2022. (Lihat tabel di bawah ini.)

Berdasarkan laporan keuangan emiten, laba bersih RALS naik hingga 189,96 pesen menjadi Rp298,12 miliar di periode ini.

Sedangkan, pendapatan bersih RALS juga tumbuh hingga 21,46 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp2,40 triliun.

Sedangkan, sebagaimana dikutip dalam laporan keuangannya di tahun 2022, LPPF juga mencatatkan kenaikan pendapatan bersih hingga laba bersih masing-masing sebesar 15,55 persen dan 51,53 persen.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement