Menggunakan konsep margin of safety, teori yang umum berlaku di kalangan investor adalah, semakin jauh harga saham dari nilai intrinsiknya, semakin besar pula margin of safety saham tersebut.
Bagaimana Margin of Safety Diterapkan Dalam Investasi
Dengan menerapkan margin of safety dalam berinvestasi, investor dapat ‘berjaga-jaga’ atas kemungkinan rugi di masa depan, sehingga investor dapat mengurangi risiko kerugian, sekaligus mendapatkan cuan yang bagus bila harga bergerak naik.
Contoh penerapan margin of safety dalam berinvestasi adalah sebagai berikut, misalnya investor A membeli saham AB dengan harga Rp2.000 per lembar, sementara nilai intrinsik saham tersebut sebenarnya Rp4.000 per lembar.
Selisih antara nilai intrinsik saham AB dengan harga pasarannya berarti cukup besar, yakni Rp2.000, yang artinya juga adalah saham AB kini tengah dijual di pasaran dengan harga yang murah atau undervalue.
Contoh lain penerapan margin of safety ditunjukkan oleh Warren Buffet. Dilansir dari Emtrade.id (6/7), Warren Buffet mencontohkan margin of safety adalah membeli saham yang mestinya—atau berpotensi—dihargai mahal, di harga yang murah. Contohnya, membeli saham USD1 di harga USD0,50.