"Money management yang baik, jangan sampai kita gelontorkan uang semuanya dihabiskan ke saham, takutnya disaat lagi turun, gak punya duit lagi, itu masalah," terangnya.
Sementara itu, Mentor MINDS Trading Institute, Liaw Budi menambahkan bahwa kebijakan ARB simetris justru dapat mengembalikan kebiasaan investasi yang baik, dengan mengedepankan trading plan dan manajemen risiko
"Gak cuma analisa teknikal saja, ini soal manajemen risiko. Kita bisa beli di low risk (secara teknikal), dan juga perlu untuk (pasang) stop loss, itu bagian dari money management," terangnya.
Sebagaimana diketahui, kebijakan ARB 15 persen ini hanya akan berlaku selama 3 bulan (Juni-Agustus). Pasalnya, BEI akan mulai menerapkan ARB simetris maksimal sebesar 35 persen mulai 4 September 2023, sebagai tahapan akhir dari normalisasi perdagangan efek di bursa.
(SAN)