Arief mulai memimpin bank ini setelah meraih restu pemegang saham dan mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan.
Arief juga bukan orang baru. Ia bersama sama Kharim ikut membesarkan BTPN dan kemudian mengembangkan Bank Jago. Jauh sebelum itu, lulusan teknik elektro Universitas Indonesia berusia 51 tahun ini telah berkarir di banyak bank, antara lain Bank Danamon, Standard Chartered dan Bank Permata.
Berbeda dengan Kharim yang terkenal sebagai bankir spesialis IT, Arief justru lebih banyak menghabiskan perjalanan karirnya di bidang finance.
“Kharim sudah membangun fondasi Bank Jago yang sangat kokoh, berfundamental baik dan memiliki posisi tersendiri di industri bank digital sebagai tech-based bank yang mampu tertanam dalam ekosistem. Tugas saya adalah merawat dan meneruskan legacy beliau serta membawa bank ini ke level yang lebih tinggi lagi,” kata Arief di acara yang sama.
Rekam jejak Kharim terlihat dengan jelas dalam pencapaian Bank Jago. Di penghujung periode kepemimpinannya, jumlah nasabah Bank Jago mencapai 7,8 juta, termasuk lebih dari 6,1 juta nasabah funding melalui Aplikasi per April 2023. Dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp9,28 triliun dengan total penyaluran kredit serta pembiayaan syariah menembus Rp10,84 triliun.
Tak berlebihan jika bank yang tadinya merugi selama enam tahun berturut-turut bisa mencetak laba hanya dalam jangka waktu dua tahun. Bank Jago pun ditasbihkan menjadi bank digital di Indonesia yang berhasil meraih profit tercepat.
Pondasi dan kuda-kuda kokoh yang dibangun di masa kepemimpinan Kharim adalah terintegrasinya Bank Jago dengan ekosistem raksasa GoTo yang memiliki tiga bisnis utama, yakni Gojek, GoPay, dan Tokopedia. Tiga entitas bisnis terbesar di e-commerce Indonesia. Bank Jago juga terintegrasi dengan ekosistem bidang investasi, yakni dengan perusahaan sekuritas Stockbit dan Aplikasi Reksadana Online Bibit.id.
Di samping membangun ekosistem, Bank Jago Bank Jago juga berkolaborasi dengan sejumlah institusi automotif, yakni BFI Finance dan PT Carsome Indonesia.
Tercatat, hingga akhir 2022, Bank Jago telah berkolaborasi dengan 38 institusi yang berasal dari startup digital, multifinance, hingga institusi keuangan digital lainnya. Sebanyak 32 institusi bekerja sama dengan Bank Jago dalam penyaluran partnership lending.
(YNA)