Lonjakan produksi listrik didorong oleh suhu di atas rata-rata, yang menyebabkan peningkatan penggunaan AC, dan kuatnya ekspansi ekonomi, yang mengakibatkan konsumsi listrik secara keseluruhan lebih tinggi.
Selain itu, China mengalami peningkatan impor batu bara pada April, yang disebabkan oleh penurunan produksi dalam negeri. China juga berupaya meningkatkan stok menjelang puncak musim permintaan di musim panas.
Tekanan penurunan penjualan batu bara juga dirasakan oleh sejumlah emiten emas hitam dalam negeri.
Sebagai contoh, PT Indotambang Raya Megah Tbk (ITMG) yang mencatat penurunan pada laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk pada Maret 2024 menjadi USD61,60 juta dari sebelumnya USD182,71 juta.
Hal ini disebabkan pendapatan bersih perseroan yang jeblok menjadi USD489,23 juta pada tiga bulan pertama 2024 dari USD685,58 juta di periode sama tahun sebelumnya.