Penurunan terbesar pendapatan terjadi pada penjualan batu bara pada pihak ketiga dari USD649,97 juta menjadi USD454,4 juta.
Sementara pasar batu bara semakin terbatas di mana China dan India sebagai konsumen utama.
Paul Bartholomew, analis senior logam dan pertambangan di S&P Global Commodity Insights mengatakan, India akan menjadi pendorong utama permintaan batu bara kokas.
Ini karena negara tersebut menargetkan kapasitas baja mentah sebesar 300 juta ton pada 2030, atau hampir dua kali lipat dibandingkan 2022.
Namun Bartholomew mengatakan India mungkin kesulitan mencapai target produksinya.