Bursa juga menguji kelayakan informasi material perusahaan dalam prospektusnya, sekaligus meminta komitmen atas janji pemakaian dana investor publik untuk kepentingan perusahaan.
"Secara internal, kami menggali betul-betul apa-apa yang menjadi informasi material yang mereka sampaikan Melalui penyusunan prospektusnya termasuk menguji apakah betul-betul janji-janji pemakaian dana dan pertumbuhan perusahaan," pungkas Hasan.
Sebagai catatan, aksi pencatatan perdana saham perusahaan menjadi kian marak alias tren, seiring adanya pertumbuhan jumlah investor di pasar modal.
Dalam sepekan terakhir, sudah ada 8 perusahaan yang melantai di bursa antara lain PT Wira Global Solusi Tbk (WGSH), PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY), PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP), PT Jaya Swarasa Agung Tbk (TAYS), PT RMK Energy Tbk (RMKE), PT OBM Drilchem Tbk (OBMD), PT Avia Avian Tbk (AVIA), dan PT Indo Pureco Pratama Tbk (IPPE).
Per 9 Desember 2021, total terdapat 51 perusahaan tercatat sepanjang tahun ini. Pencapaian ini membawa rekor penghimpunan dana IPO menjadi yang terbesar se-ASEAN.
(SANDY)