Semenjak pemberlakuan PPK tahap kedua pada Senin (25/3/2024), saham CGAS mencatatkan penurunan hingga auto rejection bawah (ARB) 10 persen (khusus papan ini) selama 4 hari beruntun.
Pada Kamis (28/3), saham CGAS berada di Rp106, jauh di bawah level puncak (all-time high/ATH) Rp1.030 per saham pada perdagangan intraday 22 Januari 2023.
CGAS berdiri pada Desember 2005 bergerak sebagai perusahaan trading dan distributor Compressed Natural Gas yang pertama dalam mendistribusikan gas ke daerah daerah yang belum terjangkau oleh pipa gas.
Mengutip web perusahaan, gas alam ini digunakan untuk berbagai macam kebutuhan industri, transportasi, perumahan dan pembangkit tenaga listrik swasta yang menggunakan gas sebagai bahan bakar.
Pelayanan CGAS mencakup CNG B2B (CNG Business to Business) and CNG B2C (CNG Business to Consumer) yang menargetkan sektor transportasi, konsultasi terkait dengan operasinal dan perawatan dalam bidang gas alam.