“Kalau Jiwasraya investor bisa masuk karena perusahaan asuransi tersebut murni bisnis dan bisa mengeluarkan produk, maka mekanisme bisnis yang dibuat untuk Jiwasraya tidak bisa diterapkan ke perusahaan asuransi seperti Asabri," tutur dia.
Operasional Asabri sejauh ini masih normal meski didera masalah. Asabri masih memungut premi sekaligus membayarkan klaim tepat pada waktunya. “Jadi kalau terdapat klaim dari pensiunan dan sebagainya, itu bisa dibayarkan oleh Asabri,” kata Arya. (*)