sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bingung Pilih Obligasi Pemerintah vs Korporasi? Begini Prospeknya di Semester II 2023

Market news editor Febrina Ratna
15/08/2023 17:42 WIB
Ada dua jenis obligasi yaitu obligasi pemerintah dan korporasi. Untuk mencapai investasi yang maksimal, simak ulasan mengenai prospek obligasi ke depannya.
Bingung Pilih Obligasi Pemerintah vs Korporasi? Begini Prospeknya di Semester II 2023.(Foto: MNC Media)
Bingung Pilih Obligasi Pemerintah vs Korporasi? Begini Prospeknya di Semester II 2023.(Foto: MNC Media)

Sementara itu, Erwan Teguh, Head of Research BNI Sekuritas sebelumnya mengatakan investor pasar modal Indonesia cenderung memilih obligasi pemerintah. Tercermin dari kinerj Surat Utang Negara (SUN) berdenominasi rupiah yang menunjukkan posisi yang kuat pada semester I 2023.

Hal itu didorong oleh permintaan yang tinggi baik dari investor domestik maupun asing. Harga obligasi rupiah mencatatkan apresiasi signifikan pada periode tersebut, terlihat dari Bloomberg EM Local Currency: Indonesia Total Return Index Unhedged IDR yang mencatatkan total return sebesar 6,75% YTD.

Menurut dia, investor asing tertarik dengan obligasi Indonesia karena fondasi ekonomi Indonesia yang kuat dan tingkat imbal hasil riil yang menarik. Terutama di tengah kenaikan suku bunga AS dan volatilitas pasar keuangan global, di mana pasar obligasi Indonesia menunjukkan ketahanan, ditandai dengan tren penurunan yang signifikan pada yield curve SUN 10-tahun.

“Meskipun penurunan yield tersebut menyebabkan selisih yield yang lebih ketat terhadap yield instrumen US Treasury (obligasi pemerintah AS), BNI Sekuritas menilai obligasi Pemerintah dalam mata uang lokal Indonesia sebagai peluang investasi yang masih relatif menarik dibandingkan peers,” ujarnya dalam keterangan tertulis beberapa waktu lalu.

Di sisi lain, pasar obligasi korporasi mengalami pertumbuhan yang lebih lambat selama enam bulan pertama tahun 2023, dengan total penerbitan obligasi korporasi tercatat sebesar Rp45,9 triliun. Meski demikian, peningkatan aktivitas di pasar tersebut mulai terlihat pada Juni dengan penerbitan obligasi korporasi mencapai Rp7,3 triliun, lebih besar dibandingkan Rp4,0 triliun pada bulan Mei sebelumnya.

Volume outstanding meningkat menjadi Rp450,6 triliun per Juni 2023, dibandingkan dengan Rp448,2 triliun pada akhir tahun 2022. BNI Sekuritas melihat volume penerbitan obligasi korporasi pada 2023 akan berada di kisaran Rp125,0 triliun hingga Rp135,0 triliun, relatif lebih rendah dibandingkan tahun 2022 sebelumnya.

Ke depannya, Erwin mengatakan fondasi ekonomi yang kuat dan ketahanan pasar obligasi menjadi faktor yang mendukung pertumbuhan. Dia pun menyebut obligasi pemerintah masih menjadi instrumen yang menarik.

“Laporan kami menggarisbawahi performa yang kuat dari obligasi pemerintah dalam mata uang lokal, yang didorong oleh permintaan investor domestik dan asing. Kami tetap optimis terhadap obligasi pemerintah sebagai peluang investasi menarik, sambil terus memantau pertumbuhan pasar dan mencari potensi peluang di sektor ritel yang menjanjikan,” ujarnya.

(FRI)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement