Kinerja Keuangan Terus Jeblok, Terancam Gulung Tikar
Secara kinerja keuangan, TAXI mencatat pendapatan sebesar Rp915,25 juta pada kuartal I-2024. Jumlah ini turun 22 persen dibandingkan pendapatan TAXI sebesar Rp1,17 miliar di kuartal I-2023.
Perseroan mencatat rugi kotor sebesar Rp569,13 juta, turun 22,37 persen dari Rp733,28 juta. Kendati beban pokok pendapatan TAXI mengalami penurunan sebesar 22,51 persen dari periode sebelumnya Rp1,91 miliar menjadi Rp1,48 miliar per 31 Maret 2024.
Rugi usaha TAXI turun 33,70 persen dari Rp1,35 miliar menjadi Rp894,81 juta.
Emiten ini mencatat penghasilan lain-lain bersih sebesar Rp45,33 juta per Maret 2024, turun 45,48 persen dari Rp83,15 juta per Maret 2023.
Dalam RUPS yang digelar pada akhir tahun lalu, manajemen mengatakan perseoran terancam gulung tikar jika kondisi keuangan terus merugi. Perseroan terus mengalami rugi sejak 2018 di mana pada tahun tersebut rugi bersih mencapai Rp836,82 miliar. (Lihat tabel di bawah ini.)
“TAXI Express akan mati di tahun 2024/2025 dengan kondisi terkini dan jika tetap dikelola seperti saat ini, emiten TAXI tidak akan bertahan sebagai perseroan. Bisnis yang dijalankan tidak akan bisa mendukung keberlanjutan dan RUPS 2023 belum mencapai Kuorum,” tulis perseroan dalam beleid undangan RUPS tertanggal 21 September 2023 lalu.