“Mereka melihat bahwa intinya ingin re-balancing portofolio. Kemudian, mereka ingin berkontribusi juga ke Sovereign Wealth Fund (SWF) sebenarnya jika dilihat dari polanya. Hanya memang keputusan detailnya kita masih belum bisa tahu. Cuman kemarin sudah ada di beberapa surat kabar yang membahas bahwa ada peluang BP Jamsostek itu ikut investasi di INA ya di SWF-nya Indonesia,” ujar dia.
Seperti diketahui, sampai Februari 2021, rasio kecukupan dana (RKD) program Jaminan Hari Tua di BPJS Ketenagakerjaan mencapai 95,2 persen. Jumlah ttersebut belum pernah tercapai 100 persen sejak Desember 2017 yang saat itu mencapai RKD 101 persen. BPJS Ketenagakerjaan berecana untuk lebih memfokuskan dananya untuk investasi langsung daripada saham dan reksa dana. (RAMA)