IDXChannel - PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), anak usaha PT BUMA International Group Tbk (DOID) menghimpun dana Rp2 triliun dari penerbitan Sukuk Ijarah I BUMA Tahun 2025.
Dana segar ini akan digunakan sebanyak 50 persen sebagai modal kerja dan 50 persen lainnya untuk belanja modal (capital expenditure/capex).
Direktur BUMA, Silfanny Bahar menyebut, perusahaan memerlukan investasi berkelanjutan dalam peremajaan dan penambahan alat berat guna mendukung proyek-proyek yang sedang berjalan maupun ekspansi ke tambang baru.
"Sebagai mining contractor di Indonesia, 50 persen dana sukuk ini akan kami gunakan untuk menambah alat-alat baru dan menggantikan alat yang sudah waktunya diganti. Sementara itu, 50 persen lainnya akan digunakan sebagai modal kerja agar operasional perusahaan tetap berjalan efisien dan memungkinkan kami untuk mengeksplorasi peluang bisnis baru," ujar Silfanny dalam Market Review IDX Channel, Kamis (27/3/2025).
Lebih lanjut, dana dari sukuk ini akan digunakan untuk proyek-proyek baru yang menjadi underlying penerbitan sukuk tersebut, sekaligus untuk ekspansi ke tambang lain di Indonesia.