JML bertekad untuk menerapkan teknologi canggih untuk membangkitkan kembali area tambang bersejarah yang pernah ditinggalkan tersebut. Saat ini, tahapan penambangan masih sebatas eksplorasi, sehingga dengan potensi cadangan 2 juta ounce.
Untuk mengakuisisi JML, BUMI mengalokasikan Rp340,9 miliar dari obligasi untuk membayar akuisisi Jubilee Metals. Obligasi hanyalah salah satu sumber pendanaan untuk mengakuisisi perusahaan tersebut. Hingga September 2025, BUMI sudah mengakuisisi 41,36 persen saham JML lewat private placement, pembelian langsung, dan debt to equity swap.
Sedangkan untuk PLM, BUMI menyediakan anggaran Rp333,6 miliar untuk uang muka akuisisi. Belum diketahui taksiran valuasi PLM, termasuk besaran saham yang akan diambil alih oleh BUMI.
PLM yang beroperasi sejak September 2009 dikendalikan oleh Supreme Global asal Sri Lanka. Perusahaan ini fokus menambang bijih bauksit di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Provinsi ini diketahui memiliki cadangan bijih bauksit hingga 3,27 miliar ton dengan Kabupaten Ketapang menjadi yang terbesar.
PLM mengoperasikan penambangan bauksit secara tradisional. Proses penambangan dilakukan di permukaan menggunakan alat berat, kemudian bijih bauksit diangkut ke pabrik pencucian di lokasi yang sama. Kemudian, bijih ini ditimbun di tempat penyimpanan sebelum diangkut truk ke pelabuhan. Area timbunan di pelabuhan dapat menampung 300 ribu ton bauksit.