IDXChannel – Bursa China pada pembukaan perdagangan mengalami kenaikan tipis. Sementara, bursa Hong Kong juga kehilangan tenaga pada Rabu pekan lalu. Hal tersebut disebabkan kabar yang menyatakan bahwa The Fed akan kembali menaikkan suku bunga. Hal ini pun membuat para investor menjadi khawatir.
Kekhawatiran atas niat The Fed itu mengimbangi beberapa optimisme yang timbul dari harapan bahwa China akan segera membatalkan strategi sero-COVID yang ketat.
Dilansir melalui Reuters, Selasa (6/12/2022), indeks CSI 300 blue-chip China naik 0,55 persen, sementara Indeks Komposit Shanghai turun tipis 0,08%. Perdagangan dihentikan selama 3 menit pada Selasa pagi di pasar China, karena negara itu memberi penghormatan kepada mendiang mantan pemimpin Jiang Zeming.
Saham Hong Kong turun setelah mencapai level tertinggi sejak 1 September pada hari Selasa - Indeks Hang Seng turun 0,93 persen, Indeks Hang Seng China Enterprises turun 1,36 persen.
China akan mengumumkan pelonggaran lebih lanjut dari beberapa pembatasan COVID terberat di dunia pada rabu pagi, sumber mengatakan kepada Reuters.
Lebih banyak kota di China telah melonggarkan beberapa aturan karantina dan pengujian virus. Kota Beijing pada Selasa mengatakan tidak lagi memerlukan hasil tes COVID untuk memasuki supermarket, gedung.
China pada akhirnya dapat menurunkan manajemen COVID-19 sebagai penyakit menular Kategori A tingkat atas menjadi penyakit Kategori B yang kurang ketat pada awal Januari.
Namun setidaknya dalam jangka pendek, meningkatnya kasus COVID dan langkah-langkah penahanan mengurangi permintaan dan produksi. Aktivitas jasa China menyusut ke level terendah enam bulan pada November.
"Kami memperkirakan pertumbuhan produksi industri akan turun lebih lanjut menjadi 3,5 persen year on year pada November (vs 5,0 persen pada Oktober), karena ekspor yang lebih lambat dan gangguan dari wabah COVID yang meluas baru-baru ini," kata BofA Securities dalam sebuah catatan.
Secara sektoral, makanan dan minuman serta semikonduktor masing-masing melonjak 3,4 persen dan 2,6 persen, memimpin kenaikan, sementara real estat turun 1,9 persen.
Di Hong Kong, perusahaan teknologi mundur 1,9 persen dengan Alibaba turun 3 persen.
(DKH)