Perseroan berinisiatif untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja pada paruh kedua tahun ini dan diharapkan dapat membuahkan hasil positif.
“Kami juga berfokus pada peningkatan operasional dan upaya untuk memperluas jangkauan kami agar bisa melayani pelanggan dengan lebih baik.” tutur Monish.
Hingga Juni 2024, LPPF membukukan laba bersih senilai Rp626 miliar, turun 8,4 persen yoy dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Penjualan perusahaan terpangkas 2,57 persen yoy menjadi Rp3,75 triliun.
Penjualan LPPF juga terpangkas 2,2 persen yoy menjadi Rp3,7 triliun, dikontribusikan utama dari pendapatan eceran. Pangsa pasar Jawa menjadi tulang punggung utama, disusul Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.
(Febrina Ratna)