IDXChannel - PT Artha Mahiya Investama Tbk (AIMS) memutuskan untuk mengubah haluan bisnisnya dari sebelumnya bergerak di industri batu bara ke industri gaya hidup.
Untuk melaksanakan rencana ini, perseroan akan menggelar aksi korporasi berupa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.
Direktur Utama AIMS, Calvin Lutvi mengatakan, perseroan sudah matang merumuskan strategi perubahan bidang usaha.
Dia menambahkan, perseroan merupakan perusahaan terbuka pertama di Indonesia yang mengintegrasikan tiga bidang usaha yakni, industri olahraga, makanan dan minuman (FnB) dan media.
“Berdasarkan analisis tim kami, lini bisnis tersebut memiliki prospek yang baik ke depan,” kata Calvin dalam Paparan Publik di Jakarta pada Rabu (30/10/2024).
Perseroan berencana untuk menjalankan usaha di sub industri olahraga, meliputi penyewaan lapangan mini soccer, lapangan padel, lapangan basket, dan lapangan tenis.
Sedangkan untuk sub industri makanan dan minuman, perseroan berencana untuk berinvestasi pada restoran yang menyajikan makanan Indonesia dan internasional.
Calvin melanjutkan, seiring membaiknya kondisi pasar, berbagai industri di Indonesia diyakini akan tumbuh positif.
Dari industri olahraga, mengutip data Sports Global Market Reports 2024, pendapatan pertumbuhan industri olahraga global mencapai USD160 dengan proyeksi peningkatan rata-rata hingga 6,1 persen di 2023-2028.
Sementara itu, industri F&B pun juga diprediksi tumbuh. Data dari Statista mengungkapkan, segmen makanan khususnya diperkirakan berjumlah USD250,10 miliar atau Rp3.926 triliun.
“Kami akan terus meningkatkan daya saing dengan melakukan berbagai upaya konkret, seperti optimalisasi produktivitas dari sumber daya, meningkatkan performa bisnis secara fundamental untuk meningkatkan penjualan, melakukan efisiensi biaya untuk mendorong tumbuhnya margin, hingga peningkatan layanan yang maksimal,” ujar Calvin.
Perseroan juga berkomitmen untuk menjadi mitra strategis investor dengan dukungan penuh dari para profesional yang berpengalaman, jaringan bisnis yang luas, kredibilitas tinggi, serta penguasaan atas industri yang dikelola.
Dari data RTI Business, saham AIMS ditutup stagnan di Rp482 pada perdagangan Rabu sore ini. Saham perseroan ditransaksikan fluktuatif sepanjang perdagangan dengan nilai Rp2,17 miliar dan volume 4,48 juta saham, serta frekuensi sebanyak 1.370 kali.
(Fiki Ariyanti)