Namun, terjadi peningkatan beban pokok, yang sebagian besar terjadi karena kenaikan beban produksi, sehingga menyisakan laba kotor lebih rendah secara tahunan mencapai Rp859,87 miliar.
Angka ini terpangkas signifikan oleh sederet beban lain mulai penjualan hingga administrasi, sehingga tersisa laba usaha sebanyak Rp193,34 miliar. Setelah dipangkas beban keuangan, maka CMNT mengalami rugi sebelum pajak senilai Rp465,82 miliar.
Kerugian ini membuat modal atau ekuitas CMNT terkuras 13,8 persen ytd menjadi Rp3,43 triliun. Realisasi pos neraca per Juni ini juga menunjukkan kenaikan utang 3,1 persen ytd menjadi Rp14,4 triliun, sehingga aset masih terjaga di angka Rp17 triliun.
Kas akhir Juni 2024 tercatat mencapai Rp498,87 miliar, berkurang hampir Rp55 miliar dari awal tahun akibat pembelian aset tetap, hingga pembayaran pinjaman perbankan.
(Fiki Ariyanti)