2. PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS)
Emiten produk telekomunikasi dan penyedia platform jasa sumber daya manusia ini mencatatkan valuasi saham tinggi (overvalued), yakni mencapai 3.392,54 kali. Nilai kapitalisasi pasar TFAS tercatat sebesar Rp3,32 triliun.
Valuasi saham TFAS 154,84 kali lipat lebih mahal dari PER industri telekomunikasi di angka 21,91 persen. Saham emiten anak usaha PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) itu anjlok 7,21 persen ke 1995 pada penutupan perdagangan Selasa (8/8). Sementara sejak awal Januari 2023 sampai saat ini, saham TFAS sudah boncos 59,94 persen.
3. PT Bhakti Multi Artha Tbk (BHAT)
Emiten jasa keuangan itu mempunyai PER sebesar 2.906,22 kali atau jauh lebih mahal dibandingkan PER industri keuangan sebesar 15,17 kali. Angka PER itu juga setara 249,03 kali lipat lebih tinggi dari PER sub industri jasa keuangan sebesar 11,67 kali.
Dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp2,46 triliun, saham BHAT berakhir melemah 0,40 persen ke level 492 pada akhir perdagangan Selasa (8/8). Secara year to date, saham BHAT sudah longsor 43,12 persen.