“Analisis sensitivitas kami menunjukkan bahwa MDKA akan mendapatkan keuntungan terbesar jika harga logam terus meningkat, diikuti oleh INCO dan NCKL,” jelas analis UOB.
UOB mempertahankan rating market weight untuk sektor pertambangan.
“Kami berpendapat bahwa fluktuasi harga logam mungkin hanya bersifat sementara dan tidak akan mempengaruhi asumsi harga nikel kami secara keseluruhan pada 2024 karena pasokan nikel dari Indonesia dan Filipina terus meningkat,” tulis analis UOB.
Analis UOB bilang, rata-rata harga nikel pada 2024-2025 masih bisa lebih rendah dibandingkan rata-rata harga nikel 2023. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.