Tercatat, emiten batu bara ini mengambil bagian atas 250 ribu saham baru dalam PT Westrong Metal Industry yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang smelter nikel.
Adapun smelter emiten ini berkapasitas produksi tahunan antara 44 ribu hingga 56 ribu ton nikel berbentuk Feronikel maupun Nickel Pig Iron (NPI).
Selain itu, emiten nikel lain yang ikut ‘nyemplung’ di segmen baterai kendaraan listrik adalah PT Aneka Tambang (ANTM), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dan PT Timah Tbk (TINS).
ANTM berkolaborasi dengan PLN melalui penandatanganan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) terkait pengadaan pasokan listrik Smelter Feronikel Halmahera Timur untuk periode 30 tahun kedepan. Adapun nilai investasinya mencapai Rp3,5 triliun.
Selain itu, ANTM juga terlibat dalam pembentukan Indonesia Battery Corporation (IBC) guna mendukung pemerintah dalam mengembangkan produksi mineral dari cadangan perusahaan. Adapun ANTM berkolaborasi dengan PLN, Inalum, dan Pertamina dalam proyek tersebut