"Kami yakin bursa masih bullish, tetapi kami memperingatkan investor untuk bersiap menghadapi perjalanan yang sulit selama beberapa minggu ke depan," tukasnya.
Pada akhir pekan lalu Jumat (4/3), Wall Street berakhir lebih rendah, dipicu oleh perang dan juga data CPI inti Amerika Serikat yang naik 6,4% yoy.
Gubernur Fed Jerome Powell menegaskan dukungannya terhadap kenaikan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan bank sentral 15 - 16 Maret 2022 mendatang. (TYO)