J&T Global akan mengantongi dana hingga HKD567,2 juta jika opsi penjatahan keseluruhan dilaksanakan sepenuhnya atau untuk sekitar 49 juta saham untuk memenuhi permintaan investor global.
Mengutip South China Morning Post, Kamis (26/10/2023), J&T Global Express, dapat mengumpulkan dana sebanyak HKD4,1 miliar (setara USD520 juta) dari penawaran umum perdana setelah mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed.
Menurut laporan manajemen, perusahaan menerima permohonan sebesar 1,4 kali lipat dari saham yang disisihkan untuk pembeli lokal, dan sebesar 1,9 kali lipat dari saham yang dicadangkan untuk pembeli luar negeri. Saham tersebut akan mulai diperdagangkan di Hong Kong dengan kode saham 1519.
Perusahaan kurir berbasis China ini berisiko tersandung masalah hukum karena disinyalir melanggar aturan investasi yang berlaku di Indonesia.
Ini karena ketidaksesuaian prospektus di mana pihak J&T Global Express sebelumnya mengakui tidak memiliki saham apapun di Indonesia.