Tudingan tersebut, menurut Adler, dapat terjadi lantaran ada tekanan pada pihak sekuritas agar menetapkan harga penawaran sedikitnya 10 persen di bawah harga wajar.
"Karena mereka 'menginjak kaki' sekuritasnya, karena kalau tidak begitu mereka tidak dapat untung. Makanya mereka buat harganya 10 persen (di bawah) harga wajar, agar begitu listing hari pertama, (harga saham) langsung naik minimal 10 persen, sehingga untung," tutur Adler.
Karenanya, Alder menilai bahwa solusi pendanaan bagi PGE harusnya bukan IPO, melainkan pemerintah menerbitkan surat utang (bond) yang kemudian dana segar yang didapat dipinjamkan kepada PGE dengan bunga yang sama.
"Karena itu Saya katakan solusinya sebenarnya jangan IPO. Diubah caranya. Menteri Keuangan keluarkan bond, lalu uangnya pinjamkan ke PGE dengan bunga yang sama, sehingga saham PGE 100 persen masih milik pemerintah," tegas Adler. (TSA)