Dubes RI untuk Turki, Achmad mengapresiasi kunjungan yang dilakukan oleh pimpinan PGE. Dia berpendapat, Turki patut menjadi negara yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan pengembangan panas bumi ke depannya.
"Faktor seperti privatisasi sektor panas bumi dan insentif menarik bagi investor, terutama melalui skema feed-in tariff, turut berkontribusi memberikan kepastian produk yang dihasilkan pengembang terserap dengan keekonomian yang layak," terang dia.
"Kami harap kunjungan ini memberikan masukan positif bagi PGE untuk mengelola panas bumi di Indonesia," imbuh Achmad.
Kerja Sama dengan Kenya
Perseroan juga sudah memulai penjajakan kerja sama pengembangan panas bumi dengan Kenya yang sampai saat ini juga tengah berjalan. Kerja sama ini diumumkan pada tahun lalu.
“Ke depannya, PGE berkomitmen untuk menggali lebih banyak peluang dengan perusahaan pengembang panas bumi yang lebih reputable dari sisi keuangan, pengelolaan, kapasitas terpasang, hingga expertise di bidang panas bumi,” pungkas Julfi.
Sekadar informasi, berdasarkan data RTI Business, saham PGEO tergelincir 2,33 persen ke 1.255 hingga pukul 10.31 WIB perdagangan hari ini (5/2). Nilai transaksi saham anak usaha PT Pertamina (Persero) itu mencapai Rp27,4 miliar dengan volume 21,62 juta saham dan frekuensi sebanyak 3.437 kali.
(FAY)