Net Interest Margin (NIM) tetap stabil atau meningkat sejak kuartal I-2024, bahkan naik hingga 40 bps pada BBNI berkat tambahan likuiditas dari penurunan Giro Wajib Minimum (GWM). DBS berharap tekanan NIM berkurang seiring ekspektasi penurunan suku bunga kebijakan pada kuartal IV-2024 dan 2025.
Kualitas Aset Terjaga
Bank-bank terus menunjukkan kualitas aset yang stabil, termasuk BRI yang mencatat perbaikan kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL), biaya kredit, dan Loan at Risk (LaR).
Secara khusus, BRI—untuk level bank only—berhasil menurunkan NPL dan biaya kredit masing-masing sebesar 17 bps dan 23 bps secara kuartalan.
Namun, salah satu anak usahanya, PT Permodalan Nasional Madani (PNM), mencatat biaya kredit signifikan sebesar 10,6 persen pada kuartal III-2024, dengan biaya kredit 9M24 mencapai 7,6 persen akibat eksposur tinggi di segmen mikro.
Meski terdapat tantangan di segmen mikro, DBS optimistis bank-bank mampu menjaga kualitas aset melalui praktik penyaluran kredit yang ketat.