IDXChannel - Pemerintah terus menggaungkan komitmen Indonesia untuk mencapai net zero emission maksimal pada 2060. Sehingga energi hijau menjadi keharusan dalam mewujudkan komitmen tersebut.
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk atau PGE (PGEO) menjadi salah satu pemain energi hijau atau energi baru terbarukan (EBT) di bidang panas bumi.
Head of Research PT Yuanta Sekuritas Indonesia, Chandra Pasaribu mengatakan, ada dua hal yang menarik dari bisnis PGEO. Pertama, kata dia, secara fundamental kinerja perusahaan. Kedua, dari sudut pandang pelaku pasar atau investor terhadap prospek yang dimiliki oleh saham energi terbarukan tersebut.
"Kalau kita bicara secara fundamental, dalam posisi dia (PGEO) sebagai emiten yang bergerak di sektor energi panas bumi, tentu saja tidak ada masalah. Sama sekali tidak ada masalah. everything is good, and its going to get even better in the next five to seven years," ujar Chandra dalam keterangan resmi, Jumat (22/12).
Proyeksi bahwa kondisi akan semakin membaik, menurut Chandra, tak lepas dari tren yang telah mulai digagas oleh pemerintah agar masyarakat dapat berpindah perilaku untuk memanfaatkan energi baru terbarukan.
Dengan adanya campur tangan langsung dari pemerintah terhadap pergerakan tren tersebut, maka segala hal pendukung untuk mewujudkan goals tersebut ke depan dapat dipastikan bakal semakin dipermudah.
"Dengan begitu, kalau kita bicara in fundamental case, of course investasi di (perusahaan) green energy semacam PGEO adalah pilihan yang tepat," tutur Chandra.