sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Gelar Aksi Korporasi di Masa Sulit, BBTN Punya Rekam Jejak Mumpuni

Market news editor Taufan Sukma/IDX Channel
21/12/2022 07:39 WIB
Saham BBTN pada dasarnya telah bergerak turun dari posisi Rp1.535 menuju Rp1.365 pada penutupan Jumat 16 Desember lalu.
Gelar Aksi Korporasi di Masa Sulit, BBTN Punya Rekam Jejak Mumpuni (foto: MNC Media)
Gelar Aksi Korporasi di Masa Sulit, BBTN Punya Rekam Jejak Mumpuni (foto: MNC Media)

Menurut Cheryl, BBTN memiliki rekam jejak cukup bagus dengan pernah sukses melakukan dua aksi korporasi terkait saham, yaitu Initial Public Offering (IPO) pada 2009 dengan meraup dana Rp1,88 triliun dan rights issue pertama pada 2012 dengan nilai Rp1,87 triliun.

Kedua aksi korporasi tersebut, disebut Cheryl, dilakukan pada kondisi ekonomi yang relatif dalam tekanan. Namun faktanya BBTN mampu melaluinya dengan baik, serta berhasil meraup hasil yang maksimal.

“IPO BTN digelar 2009 ketika dunia sedang gonjang ganjing krisis subprime mortgage di Amerika. Bayangkan, ini adalah krisis yang bermula dari kredit properti dan efeknya menjalar ke banyak negara. Namun, seperti kita tahu, IPO BTN tetap sukses terlaksana,” tutur Cheryl.

Begitu pula saat menggelar rights issue pertama pada 2012. Aksi korporasi dilakukan di saat The Fed mulai menghentikan stimulus ekonomi yang digelontorkan untuk memulihkan ekonomi akibat krisis 2008. Situasi yang dikenal dengan taper tantrum itu membuat likuiditas dolar di sejumlah negara berkembang tiba tiba mengering. Namun, rights issue BBTN juga tetap sukses.   

Bahkan, kata Cheryl, valuasi dalam dua aksi korporasi sebelumnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rights issue tahun ini. Pada 2009, BBTN menggelar IPO dengan melepas 2,36 miliar saham baru dengan harga saham perdana Rp800. Nilai itu setara dengan 1,5x price to book value (PBV) BBTN sebelum IPO. 

Halaman : 1 2 3 4 5 6
Advertisement
Advertisement