"Depresiasi dolar biasanya dikaitkan dengan pertumbuhan yang kuat di seluruh dunia, bukan pertumbuhan yang lemah di AS," kata kedua analis itu.
"Kami masih belum melihat ada penantang. Euro belum berada dalam posisi tersebut," terang mereka.
Tidak ada cukup faktor yang dapat mendorong apresiasi euro yang berkelanjutan. Selain itu, jalur kebijakan The Fed dan Eropa tidak terlalu berbeda, kata mereka.
(WHY/Anggerito Kinayung Gusti)