"Mereka berada dalam ekosistem yang sama dan diikat oleh kepemilikan saham. Agak aneh kalau integrasi keduanya tidak tercapai. Dua duanya rugi," tutur Farras.
Bank Jago merupakan pelopor bank digital di Indonesia dan beroperasi dengan 4 buah cabang. Bank yang dikendalikan oleh bankir senior Jerry Ng ini menyalurkan pinjaman dengan konsep partnership lending atau kerja sama pembiayaan dengan sejumlah mitra fintech, perusahaan multifinance, dan lembaga keuangan digital lainnya.
Dengan model bisnis ini, Bank Jago bisa menyalurkan pembiayaan secara cepat, risiko terukur, dan biaya yang rendah. Hal ini mendorong Bank Jago mencatatkan profit pada tahun lalu, setelah 6 tahun berturut-turut mencatatkan rugi.
Berdasarkan Laporan Keuangan Bulanan November 2022, kredit dan pembiayaan syariah Bank Jago mampu tumbuh 81,6 persen menjadi Rp8,74 triliun dari setahun sebelumnya Rp4,81 triliun.
Pertumbuhan ini tujuh kali lipat lebih tinggi dari rerata industri perbankan yang tercatat 11,16 persen.