Audi melihat tren kenaikan harga batu bara sudah terjadi cukup signifikan dan rawan terjadi koreksi lebih dalam, meskipun peluang rebound masih terbuka.
"Saya pikir, koreksi 20 persenan ini sudah cukup dalam. Untuk sampai akhir tahun, kemungkinan besar balik lagi ke level tertingginya itu masih ada, tapi trennya masih ditahan China, sehingga agak sulit," tuturnya.
Koreksi harga batu bara global sepekan terakhir membuat sejumlah emiten sektor pertambangan energi mengalami penurunan. Berikut kinerja 5 saham batu bara sepekan terakhir (18 - 22 Oktober 2021):
1. PT Adaro Energy Tbk (ADRO)
ADRO pada akhir pekan berada di level 1735 (-1,14%). Dalam sepekan menurun (-6,72%), meski year to date masih positif (21.33%).
Selama lima hari perdagangan terakhir, sebanyak 700,8 juta lembar saham laku terjual dengan nilai mencapai Rp1,2 triliun.