sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Komoditas Melandai, Bagaimana Nasib Saham Batu Bara di 2023?

Market news editor Melati Kristina - Riset
14/12/2022 13:28 WIB
Harga batu bara diproyeksikan bakal melandai pada 2023 setelah melambung sepanjang tahun ini. Namun demikian, sektor ini masih punya prospek menarik kedepannya.
Harga Komoditas Melandai, Bagaimana Nasib Saham Batu Bara di 2023? (Foto: MNC Media)
Harga Komoditas Melandai, Bagaimana Nasib Saham Batu Bara di 2023? (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Saham emiten batu bara masih memiliki potensi di tahun 2023, kendati harga komoditas diproyeksikan bakal melandai setelah meroket sepanjang tahun ini.

Menurut data Tradingeconomics, dalam kurun setahun belakangan, harga batu bara sudah melambung hingga 145,83 persen. Sementara harga komoditas untuk kontrak Desember 2022 per Selasa (13/12) mencapai USD404,50/ton. (Lihat grafik di bawah ini.)

Melejitnya harga batu bara di tahun 2022 tentunya menjadi ladang cuan bagi pemain batu bara, tak terkecuali emiten mid cap di sektor ini.

Informasi saja, emiten mid cap adalah emiten dengan kapitalisasi pasar (market cap) menengah yang berkisar di Rp20 triliun hingga Rp60 triliun.

Adapun emiten batu bara di kelas menengah salah satunya adalah PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang memiliki market capsebesar Rp62,38 triliun.

Sepanjang tahun 2022, emiten batu bara milik Grup Bakrie ini telah meraup cuan dari melesatnya harga komoditas.

Melansir laporan keuangan emiten, BUMI berhasil mencatatkan laba bersih yang meroket hingga 473,77 persen secara year on year (yoy) selama 9 bulan 2022.

Adapun laba bersih yang dibukukan hingga kuartal III-2022 mencapai USD365,49 juta atau senilai Rp5,57 triliun (dengan asumsi kurs Rp15.247/USD).

Selain itu, pendapatan bersih BUMI juga melesat hingga 109,37 persen secara tahunan sebesar USD1,39 miliar atau setara dengan Rp21,27 triliun.

Tak hanya kinerja keuangannya yang melesat, BUMI juga mencatatkan harga saham yang terkerek sepanjang 2022.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11.53 WIB, Rabu (14/12), harga saham BUMI secara year to date (YTD) melejit hingga 161,19 persen.

Selain BUMI, emiten mid cap lainnya yang ikut ‘ketiban cuan’ dari melambungnya harga batu bara adalah PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Berdasarkan laporan keuangan emiten, pendapatan bersih ITMG melesat hingga 97,71 persen menjadi USD2,62 miliar atau Rp39,89 triliun di periode ini. Sedangkan laba bersih yang dibukukan mencapai USD893,81 juta (Rp13,63 triliun) atau melesat hingga 229,21 persen.

Bernasib sama, PTBA juga membukukan laba bersih yang melesat hingga 109,76 persen menjadi Rp10 triliun hingga 9 bulan 2022. Sementara pendapatan bersih yang dibukukan mencapai Rp31,07 triliun atau melambung hingga 60,31 persen secara yoy.

Adapun saham kedua emiten ini juga terkerek sepanjang 2022. Menurut BEI, pada sesi I, Rabu (14/12), harga saham PTBA dan ITMG masing-masing melesat sebesar 39,85 persen dan 99,02 persen secara YTD. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement