Brent dan WTI naik minggu lalu, masing-masing naik 2,9% dan 5,4%, karena desas-desus tentang kemungkinan berakhirnya penguncian Covid-19 yang ketat, sehingga mendorong pasar saham dan harga komoditas China lebih tinggi, meski tidak ada perubahan yang diumumkan.
Namun, pada konferensi pers pada hari Sabtu, pejabat kesehatan China mengatakan, mereka akan bertahan dengan pendekatan "pembersihan dinamis" untuk kasus Covid-19.
Data perdagangan China pada hari Senin menunjukkan, penurunan lebih lanjut dalam ekspor karena permintaan global terus melemah.
"Pasar masih menghadapi tanda-tanda melemahnya permintaan minyak dari harga yang sudah tinggi dan latar belakang ekonomi yang lemah di pasar negara maju," kata Analis ANZ dalam sebuah catatan.
Dia menambahkan, permintaan di Eropa dan Amerika Serikat telah turun kembali ke level 2019.
"Kami sekarang memperkirakan permintaan global pada kuartal IV-2022 tumbuh hanya 0,6 mb/d (juta barel per hari) dari kuartal yang sama tahun lalu dan menjadi moderat tahun depan," jelasnya.
(FAY)