Di samping itu, pemangkasan produksi OPEC+ terjadi karena kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi dan permintaan yang lemah dan memukul harga minyak lebih dalam tahun ini. Bahkan minyak mentah menandai kerugian lima bulan berturut-turut.
Pemotongan produksi yang mengejutkan dari kartel minyak ini pada April lalu sempat memberikan dorongan terbatas pada harga minyak mentah.
Hal ini karena pasar resah atas potensi gagal bayar utang AS dan pembacaan ekonomi yang lemah dari China menimbulkan keraguan atas pemulihan permintaan tahun ini.
Hasil pertemuan Minggu (4/6/2023) menandai pasar minyak yang lebih ketat pada paruh kedua 2023, dan dapat menjaga harga di level support, bahkan ketika kondisi ekonomi memburuk dan suku bunga naik.
Serangkaian pembacaan ekonomi yang lemah dari China juga menunjukkan pemulihan yang tidak merata di negara-negara importir minyak terbesar dunia. Pada gilirannya, hal ini dapat membatasi permintaan akhir tahun ini.
Kekuatan ekonomi di beberapa negara utama seperti Zona Euro dan AS juga bergulat dengan perlambatan aktivitas manufaktur tahun ini, yang diperkirakan akan membebani pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun. (ADF)