sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Minyak Bertenaga Pasca Rapat OPEC, Tunggu Komitmen Rusia Pangkas Produksi

Market news editor Maulina Ulfa - Riset
05/06/2023 10:51 WIB
Harga minyak kembali bertenaga pada perdagangan awal pekan ini, Senin (5/6/2023).
Harga Minyak Bertenaga Pasca Rapat OPEC, Tunggu Komitmen Rusia Pangkas Produksi. (Foto: MNC Media)
Harga Minyak Bertenaga Pasca Rapat OPEC, Tunggu Komitmen Rusia Pangkas Produksi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Harga minyak kembali bertenaga pada perdagangan awal pekan ini, Senin (5/6/2023), setelah pertemuan organisasi negara-negara eksportir minyak, OPEC+ di akhir pekan lalu.

Harga minyak brent berjangka naik 1,02% ke level USD 76,91 per barel sementara minyak West Texas Intermediate (WTI) berjangka naik 1,14% di level USD72,56 mengutip data Investing.com pada hari ini pukul 10.19 WIB. (Lihat grafik di bawah ini.)

Dalam pertemuan OPEC+, Arab Saudi akan tetap melakukan pengurangan produksi besar-besaran pada Juli mendatang, sementara OPEC+ setuju untuk memperpanjang pengurangan pasokan hingga 2024.

Arab Saudi mengatakan akan memangkas produksi sekitar 1 juta barel per hari (bpd) pada Juli sehigga total pengurangan produksi akan menjadi 9 juta bpd.

Ini merupakan tambahan dari upaya pemotongan produksi setidaknya 3,66 juta barel per hari yang telah dilakukan OPEC+ sejak Oktober 2022. Timeline pemangkasan ini juga diperpanjang hingga akhir 2024 dari sebelumnya di akhir 2023 selama pertemuan hari Minggu (4/6/2023).

Organisasi kartel minyak tersebut juga sepakat untuk mengurangi target produksi keseluruhan mulai Januari 2024 sebesar 1,4 juta barel per hari.

Langkah pemotongan produksi semakin agresif dilakukan karena kartel minyak ini berupaya menaikkan harga minyak mentah dan mempertahankan nilai ekspor utamanya.

Arab Saudi juga berusaha untuk mencegah para spekulan mengambil untung jangka pendek di tahun ini.

Memanasnya Hubungan Rusia-Arab Saudi

Nampaknya, hubungan antara Arab Saudi dan Rusia masih memanas dampak dari kebijakan pemotongan produksi ini.

Riyadh semakin frustrasi dengan Rusia, yang tampaknya tidak memenuhi kesepakatan untuk mengurangi produksi minyak yang dianggap mempersulit upaya Saudi untuk menaikkan harga minyak setidaknya ke level USD81 per barel.

Mengutip Oilprice.com, para pejabat dari Arab Saudi telah menyatakan kekesalan mereka terhadap Rusia dan telah meminta para pejabat Rusia agar Moskow menepati janjinya untuk mengurangi produksi minyak sebesar 500 ribu barel per hari hingga akhir tahun ini.

Rusia bersikeras memangkas produksi sesuai rencana, tetapi para analis tidak yakin akan komitmen negeri Beruang Merah. Ini karena Moskow telah menghentikan pelaporan resmi tingkat produksi minyaknya dan pasar melihat data pelacakan kapal tanker.

Data juga menunjukkan bahwa meskipun Rusia menindaklanjuti komitmennya untuk memangkas produksi, pasokan minyaknya ke pasar internasional terus meningkat, terutama di pasar utama Asia yang telah lama didominasi oleh Arab Saudi dan produsen Timur Tengah lainnya seperti China dan India.

Data pelacakan kapal tanker terbaru menunjukkan bahwa alih-alih turun, ekspor minyak mentah Rusia melalui laut justru meningkat.

Rata-rata pengiriman minyak mentah empat minggu dari terminal ekspor Rusia meningkat selama enam minggu berturut-turut dalam seminggu hingga 19 Mei, menurut data pelacakan kapal tanker yang dilaporkan oleh Julian Lee dari Bloomberg.

Pada awal Mei 2023, muncul laporan bahwa Wakil Menteri Energi Rusia Pavel Sorokin berusaha meyakinkan analis Barat bahwa Rusia memang mengurangi produksi minyaknya sebesar 500 barel per hari.

Namun di akhir Mei, Badan Energi Internasional (IEA) juga mengatakan bahwa Rusia sejauh ini gagal memangkas produksi minyaknya sebesar 500 ribu barel per hari seperti yang dijanjikan, dan perlu meningkatkan produksi untuk mengkompensasi pendapatan yang hilang dari minyak.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement